Aku pernah cemburu pada malam yang selalu berhasil membuatmu berjalan menjauh dariku. Aku pernah cemburu pada berbatang-batang kretek dan bergelas-gelas kopi yang selalu menemani setiap hela napasmu. Aku pernah cemburu pada berlembar-lembar kertas selebaran yang selalu kamu bawa kemana-mana. Aku pernah cemburu melihat potretmu dengan tawa lepas dikelilingi banyak orang tapi aku tidak ada di sana. Aku pernah cemburu pada sebuah nama yang pernah kamu igaukan saat kamu terbaring antara sadar dan tidak. Aku pernah cemburu pada hiruk-pikuk lingkar duniamu yang saban kali berhasil menempatkanku di posisi paling nanti dari seluruh daftar prioritas. Sebuah dunia yang aku berada jauh, jauh di luar lingkarannya. Mungkin kamu juga pernah cemburu pada berlembar-lembar kertas yang selalu penuh kutulisi banyak cerita, sebab aku lebih mempercayai kertas daripada bercerita padamu. Mungkin kamu juga pernah cemburu pada satu atau dua sajak yang makna sebenarnya hanya aku dan Tuhan yang tahu....
Tulisan merupakan bukti bahwa kita pernah hidup