Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2013

Hujan #1

Hujan telah membuat irama rintik di atas genteng rumahku, tetesnya lalu mengalir mencium bumi. Retak. Perca kembali menyatu. Ada yang lain lagi Kak, rintiknya samar-samar masih berbisik namamu. Entahlah, aku masih merasakan keberadaanmu di antara geericik manja.           Kuharap retaknya cepat menyatu, karena aku benci genangan Kak. Sebenarnya aku menyukai hujan tak lebih hanya untuk bermain kejar-kejaran. Tapi karenamu aku berubah menjadi merindukannya, merindukan setiap butrinya menyapu wajahku, berbagi butir-butir sejuknya untuk membasuh wajah letihku

DEWI SRI

Kini, kubangun masa depan bangsaku dengan sebilah arit dan pacul badik dan bambu runcing bukan lagi masanya aku bercerita tentang subuh menyapa manja bercengkrama dengan embun di ujung daun padi tentang kesanggupan bilah-bilah batangnya terpenggal ujung arit terbentur, terhempas, terjepit demi sesuap nasi berlauk tempe membasahi leher si miskin tidak melulu bicara pacul dan arit tetapi bicara tentang warisan sepetak tanah mendiang leluhur Kakekkumati, Mati !!! Demi terkubur di bawah tanahnya Lalu kau bangun nisan hingga mencapai langit Di atas kuburan yang harusnya ditanami kamboja Tangga ke syurgakah ? Aku juga bercerita tentang bendera putih Di antara rumpun-rumpun padi yang sedang bunting Mungkinkah dewi padi sedang berkabung ? Atau perutnya mual karena ditumpahi berkarung-karung urea ? Demi sesuap nasi berlauk tempe untuk si miskin #hanya iseng memintal benang-benang rasa agar tak kusut, atau seperti kata Ahimsa “hanya sakau

Lagu Rindu

Lagu rindu itu kembali terputar di winampku Membingkai pertemuan yang rindunya tak kunjung sembuh Kini aku tidak bersepakat lagi Bahwa pertemuan adalah penawar bagi hati yang merindu Karena pertemuan hanya candu tak akan pernah temui pelepas rindu Lagu rindu di winampku kembali terputar Mewakili getar-getar aneh yang meninggalkan senyum simpul tanpa berhasil kau tebak maknanya Pertemuan hanya akan melipatgandakan pucuk-pucuk rindu yang tak kunjung selesai. Mekarpun tidak. Lagu rindu d winampku kembali membingkai pertemuan kita yang berakhir terlalu cepat tetapi amat nyata untuk diabaikan Aku tidak ingin menangisi pertemuan kita yang terlalu lama aku nanti Karena pertemuan tetap saja mampu Menulis senyum yang telah lama kunanti.

laporan biotek: pembuatan media tanam

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Media merupakan faktor utama dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Keberhasilan perbanyakan dan perkembangbiakan tanaman dengan metode kultur jaringan secara umum sangat tergantung pada jenis media. Media tumbuh pada kultur jaringan sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan eksplan serta bibit yang dihasilkannya. Oleh karena itu, macam-macam media kultur jaringan telah ditemukan sehingga jumlahnya cukup banyak. Nama-nama media tumbuh untuk eksplan ini biasanya sesuai dengan nama penemunya. Media tumbuh untuk eksplan berisi kualitatif komponen bahan kimia yang hampir sama, hanya agak berbeda dalam besarnya kadar untuk tiap-tiap persenyawaan. Media yang digunakan biasanya berupa garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu diperlukan juga bahan tambahan seperti agar-agar, gula, arang aktif, bahan organik dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenis maupun jumlahnya. Medium yan