Langsung ke konten utama

Inkonsistensi Waktu, Mengubah Segalanya

Oleh : Fatmawati Liliasari
Masyarakat Indonesia itu suka sekali terlambat, tak pernah tepat waktu. Okelah, tidak semua. Hanya sebagian besar. Hehe. Jadi biarkan saya kali ini sedikit bercerita soal hobby telat ini.
Waktu itu amat berharga kawan, dia juga konsisten. Kalau sudah berlalu, ia tak pernah sekalipun kembali walau sedetik. Manusia secara umum dalam sehari punya waktu yang sama, 24 jam. Modalnya sama tapi hasilnya berbeda-beda.
Mengapa kemudian saya mengatakan inkonsistensi waktu dapat mengubah segalanya? Baik, mari kita simak pemaparan di bawah ini.
Ada seorang calon penumpang pesawat. Pesawatnya dijadwalkan take off pukul 08.30, si calon penumpang bangun jam tujuh pagi, bersiap-siap, mandi, sarapan dan segala macam, selesai katakanlah pukul 08.00, masih 30 menit waktu tersisa, masih banyak. Tapi si calon penumpang lupa kalau jarak dari rumahnya ke bandara butuh setidaknya 45 menit perjalanan. Alhasil dia terlambat. Dia yang seharusnya pagi itu berada di kota lain, malah masih berdiri cemas di pintu keberangkatan. Ketinggalan pesawat, tiketnya hangus, uangnya sia-sia.

Misal lagi kalau ada kegiatan pelatihan. Jadwal kegiatan telah disusun rapi sekali. Mulai dari jam 8 pagi, selesai pukul 5 sore. Sayangnya peserta pelatihan baru datang semua pukul 10 pagi. Maka kacau balaulah jadwal kegiatan hari itu yang telah disusun sebelumnya. Materi pertama diundur ke jam seharusnya materi kedua dimulai, materi kedua pindah ke jam di mana materi ketiga seharusnya dimulai. Maka mau tak mau kegiatan hari itu molor sampai pukul 7 malam. Pemateri marah, bilang waktunya dicuri. Peserta kesal dan capek, bilang waktunya terbuang menunggu sia-sia.

Komentar

Unknown mengatakan…
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Fatmalilia's Notes mengatakan…
aiii Kak Yayat. Baru mau dibaca komentarnya, sudah terhapus duluan

Postingan populer dari blog ini

Makalah Jaringan Tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN A.   Latar Belakang Secara umum jaringan berarti gabungan atau koordinasi antar beberapa sel yang mempunyai fungsi yang sama. Terkhusus untuk jaringan tumbuhan, terdapat jaringan meristem yang di dalamnya terdapat merisstem primer dan meristem sekunder. Jaringan kedua yaitu jaringan dewasa yang terdapat di dalamnya jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penguat, jaringan pengangkut dan jaringan gabus. Semua akan kita bahas di bab selanjutnya.             Untuk menguasai mata kuliah botani kita tidak hanya akan mempelajari klasifikasi sel, tetapi kita juga diharuskan mengetahui sifat dan fungsi jaringan tersebut. Lebih lanjut, akan dibahas sedikit mengenai anatomi akar, batang dan daun untuk memudahkan kita dalam pengklasifikasian jaringan karena ketiga bagian tumbuhan ini mempunyai jaringan-jaringan tersendiri yang khas sesuai fungsinya. B.   Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat ditarik beberapa rmusan ma

Pelanggan Nomor 5

Oleh: Fatmawati Liliasari Ada sebuah warung kopi di salah satu kompleks pemukiman di kota kami. Sebuah warung kopi istimewa sebab tidak hanya menyajikan kopi, aneka minuman dan makanan ringan tetapi juga menyajikan buku-buku yang bisa dibaca namun tidak bisa dibawa pulang. Tempat itu belakangan menjadi rumah bagiku, tempat bekerja sekaligus belajar. Lalu belakangan kutahu, tempat ini adalah rumah bagi kenangan milik seseorang. *** Warung kopi ini selalu buka pukul 7 malam. Ketika napas-napas malam mulai menggeliat, para pekerja telah pulang ke rumah masing-masing, dan kehidupan malam baru saja dimulai. Aku bersiap-siap di meja kasir, mengambil salah satu buku yang terpajang rapi di dinding sambil menunggu pelanggan pertama datang. Dua hari belakangan warung kami kedatangan seorang pelanggan. Perempuan. Dia datang sendiri, menyungging senyum lantas membunyikan bel pemesanan di meja kasir. Sesuatu yang sebetulnya tidak perlu. Tapi perempuan itu memaksa. “Biar saja. Aku

laporan biotek: pembuatan media tanam

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Media merupakan faktor utama dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Keberhasilan perbanyakan dan perkembangbiakan tanaman dengan metode kultur jaringan secara umum sangat tergantung pada jenis media. Media tumbuh pada kultur jaringan sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan eksplan serta bibit yang dihasilkannya. Oleh karena itu, macam-macam media kultur jaringan telah ditemukan sehingga jumlahnya cukup banyak. Nama-nama media tumbuh untuk eksplan ini biasanya sesuai dengan nama penemunya. Media tumbuh untuk eksplan berisi kualitatif komponen bahan kimia yang hampir sama, hanya agak berbeda dalam besarnya kadar untuk tiap-tiap persenyawaan. Media yang digunakan biasanya berupa garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu diperlukan juga bahan tambahan seperti agar-agar, gula, arang aktif, bahan organik dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenis maupun jumlahnya. Medium yan