Langsung ke konten utama

Anak-anak dan Impian Mereka


Bagi anak-anak, mimpi adalah alasan. Alasan untuk bangun setiap pagi dan berangkat ke sekolah meski hati masih enggan bangun dari tempat tidur. Alasan untuk tetap patuh pada orangtua atau gurunya. Alasan ia tetap tak kehilangan tawa dan candanya meski dalam keadaan serba sulit bagi orang dewasa.
Impian anak sering terdengar sangat sederhana di telinga orang dewasa, mungkin karena kesederhanaannyalah sering tanpa sadar kita merenggut mimpi mereka dari peluang menjadi nyata. Padahal tahukah anda bahwa impian adalah hal yang benar-benar dimiliki oleh anak-anak kita, keberadaannya dalam diri anak-anak tidak dapat dicuri. Tahukah anda ? bila anak merasa impian mereka terancam. Maka ia akan punya alasan untuk tidak patuh. Impiannya akan berubah menjadi alasan negatif.
Izinkan saya bercerita mengenai kekuatan Impian seorang anak. Ini terjadi di kampungku, seorang anak gadis dari keluarga petani penggarap sawah yang saat itu masih kelas enam SD mempunyai impian suatu saat ia akan kuliah di salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia Timur. Secara logika impiannya lebih tepat dikatakan khayalan, bagaimana tidak Ayahnya hanya seorang petani penggarap tak punya lahan sendiri, bisa tamat di sekolah dasar saja seharusnya ia sudah bersyukur.
Si anak tidak peduli bahwa Ayahnya tidak akan mampu membantunya mewujudkan impiannya, anak ini memang sedikit keras kepala. Ia harus mewujudkan mimpinya sendiri, itu yang dipikirkannya. Karena ia telah memiliki gambaran yang jelas mengenai impiannya bahkan ia telah memiliki gambaran mengenai baju apa yang akan ia kenakan nanti untuk berangkat ke kampus.
 Tahukah anda, gadis kecil yang mempunyai impian kuliah di Universitas terbaik di Indonesia Timur itu sekarang telah menjalani tahun keduanya di Universitas impiannya, meskipun secara ekonomi orangtuanya tidak akan mampu menyekolahkannya sampai pendidikan tinggi tetapi dengan kerja keras dan doanya akhirnya Tuhan membukakan jalan baginya.
Dari cerita ini saya ingin menyampaikan bahwa jangan sekali-kali menyepelekan impian anak-anak. Impian mereka adalah impian yang suci dan impian yang suci memiliki prioritas dikabulkan oleh Tuhan. Mulai saat ini tanyakanlah apa impian anak kita, kemudian belajarlah menghargai dan memberikan dukungan terhadap impian mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Jaringan Tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN A.   Latar Belakang Secara umum jaringan berarti gabungan atau koordinasi antar beberapa sel yang mempunyai fungsi yang sama. Terkhusus untuk jaringan tumbuhan, terdapat jaringan meristem yang di dalamnya terdapat merisstem primer dan meristem sekunder. Jaringan kedua yaitu jaringan dewasa yang terdapat di dalamnya jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penguat, jaringan pengangkut dan jaringan gabus. Semua akan kita bahas di bab selanjutnya.             Untuk menguasai mata kuliah botani kita tidak hanya akan mempelajari klasifikasi sel, tetapi kita juga diharuskan mengetahui sifat dan fungsi jaringan tersebut. Lebih lanjut, akan dibahas sedikit mengenai anatomi akar, batang dan daun untuk memudahkan kita dalam pengklasifikasian jaringan karena ketiga bagian tumbuhan ini mempunyai jaringan-jaringan tersendiri yang khas sesuai fungsinya. B.   Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat ditarik beberapa rmusan ma

laporan biotek: pembuatan media tanam

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Media merupakan faktor utama dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Keberhasilan perbanyakan dan perkembangbiakan tanaman dengan metode kultur jaringan secara umum sangat tergantung pada jenis media. Media tumbuh pada kultur jaringan sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan eksplan serta bibit yang dihasilkannya. Oleh karena itu, macam-macam media kultur jaringan telah ditemukan sehingga jumlahnya cukup banyak. Nama-nama media tumbuh untuk eksplan ini biasanya sesuai dengan nama penemunya. Media tumbuh untuk eksplan berisi kualitatif komponen bahan kimia yang hampir sama, hanya agak berbeda dalam besarnya kadar untuk tiap-tiap persenyawaan. Media yang digunakan biasanya berupa garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu diperlukan juga bahan tambahan seperti agar-agar, gula, arang aktif, bahan organik dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenis maupun jumlahnya. Medium yan

Pada Suatu Petang..

Aku memandang lepas ke pelataran HIMTI yang nyaris setengahnya tertutupi pohon bebungaan bila dilihat dari sela daun mangga depan Himpunan, tempatku berdiri dan mengamati saat ini. Di bawah sana, berpuluh-puluh manusia sepertiku lalu-lalang dengan berbagai urusan. Bolak-balik memfotokopi, susah payah mengekori asisten agar sudi membuka laporan walau selembar. Tetapi ada juga yang duduk santai di sudut kantin mace, meningkahi gerimis sore ini dengan kepul hangat kopi dan uap kretek, malas masuk kelas sebab katanya dosen tidak pernah mengajarkan kebenaran. Puluhan pasang kaki di bawah sana, kaki yang sama seperti kakiku, sedang terseok-seok mengejar mimpi atau titipan harapan dari orangtua. Tidak semuanya berhasil tentu saja. ada beberapa yang berhasil keluar dari kampus dengan toga yang dipindahkan secara khidmat oleh tangan Yang Mulia Rektor, tetapi tidak sedikit yang keluar dengan selembar SK DO yang ditandatangani juga oleh tangan Yang Mulia Rektor. Aku tidak sengaja