Tadi siang pergelangan tanganku luka. Ada satu garis merah membujur sepanjang 1 cm di permukaan kulit nadiku. Luka itu kelihatannya masih baru, ada titik-titik darah mengering di sepanjang alurnya. Aku tidak ingat dimana dan kapan persisnya luka itu kuperoleh. Hanya saja, dilihat dari bentuknya, kalau tak salah itu luka bekas cakaran.
Tidak ada yang aneh soal luka bekas cakaran. Bukankah kita seringkali tanpa sadar telah melukai diri-sendiri? Yang luka itu baru kita sadari ada setelah muncul rasa perih akibat tersentuh air, tidak sengaja bersinggungan dengan perasan jeruk nipis, atau bahan-bahan kimia macam sabun dan pembersih muka.
Kupir ada yang menarik soal luka. Aku seringkali mendengar komentar beberapa kawan yang pernah mengalami kecelakaan. Nyaris semua mengaku kalau mereka sama sekali tidak merasakan sakit atas luka yang mereka dapatkan saat kecelakaan terjadi. Justru setelah luka itu dibersihkan dengan antiseptik dan sedikit baluran air, barulah si luka berdenyut perih sebab disentuh sesuatu.
Wahai.. kalau begitu ketika kita merasa sakit saat ini, berarti sesuatu telah menyentuh luka kita di suatu tempat. Dan itu menimbulkan perih yang sangat.
Apakah.. apakah itu jawaban atas pertanyaan mengapa kita sering mendadak sendu, tiba-tiba ingin menangis saat hujan turun?
Apakah karena hujan secara tidak sengaja telah menyiramkan air di permukaan luka kita yang entah, dan itu membuatnya perih, sehingga kita menangis?
Kukira mulai saat ini kita perlu sama-sama mencari tahu resep ampuh tentang cara menyembuhkan luka. Minimal membuat luka-luka itu mengering, tertutupi kulit kembali, meskipun di sana-sini meninggalkan bekas bilur. Setidaknya kita tidak perlu merasa perih setiap kali hujan "menyinggung' bekas luka itu.
Makassar, 28 Februari 2017
Komentar