Oleh: Fatmalilia Atha Azzahra
Kamu tahu rasanya kosong? Seperti lembaran buku, tergeletak di
sisi tempat tidurku yang pernah kunamai rindu. Tanpa corak. Tanpa cerita. Tanpa
rasa atau sekedar prasangka. Hanya kosong yang kadang-kadang memusingkan.
Kamu pernah merasa kosong? Bangun di pagi hari tanpa tahu harus
melakukan apa. Berjalan begitu saja. Berhenti ketika lelah. Terduduk lagi di
depan lembaran buku yang kunamai rindu.
Sepi. Sunyi juga rindu itu.
Kamu pernah merasa kosong? Mendadak penaku macet. Tintanya habis.
Kata-kata yang senantiasa berdesak-desakan ramai di kepala kini diam. Tanganku
kebas. Menulis yang selalu menjadi hal yang membuatku damai, tiba-tiba menjadi
hal tersulit.
Ada cerita yang ingin kubagi. Ada bahagia yang ingin kusampaikan.
Ada perasaan kosong yang ingin kuberitahu. Ada sedih yang ingin kutumpahkan.
Tetapi tidak tahu bagaimana caranya. Atau aku harus memulai dari mana.
Kosong. Kata-kata timbul tenggelam. Aku tidak tahu apa yang harus
kutulis. Terlalu lama menatapnya membuat mataku berkunang.
Tetap kosong. Putih. Tanpa cerita. Tanpa kamu.
Rumah,
17 Juni 2016
Efek
rindu, mungkin.
Komentar