Langsung ke konten utama

laporan ilmu tanah: partikel density


I. PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang
Porositas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air. Porositas tanah erat kaitanya dengan tingkat kepadatan tanah (Bulk Density). Semakin padat tanah berarti semakin sulit untuk menyerap air, maka porositas tanah semakin kecil. Sebaliknya semakin mudah tanah menyerap air maka tanah tersebut memiliki porositas yang besar.
 Lalu apa keuntungan kita mengetahui porositas suatu tanah? Tinggi rendahnya porositas suatu tanah ini sangat berguna dalam menentukan tanaman yang cocok untuk tanah tersebut. Bila suatu tanah dengan porositas rendah dalam artian sulit menyerap air, maka bila kita menanam tanaman yang tidak rakus air, akan sangat menghambat bahkan merusak. Dalam keadaan air yang lama terserap (hingga tergenang) sementara tanaman yang di tanam tidak membutuhkan banyak air justru akan menjadikan kondisi lingkungan mikro di sekitar tanaman menjadi lembab akibatnya akan mempengaruhi perkembangan penyakit tanaman. Selain itu, tanaman akan mudah rusak bila tergenang air terlalu lama, karena tanaman tersebut dalam kondisi tercekam kelebihan air yang dapat menyebabkan pembusukan akar tanaman. Berdasarkan hal di atas maka dipandang perlu untuk melaksanakan praktikum ini.
1.3 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui nilai porositas pada tanah sampel.
 Adapun kegunaannya ialah sebagai media informasi dalam menentukan tanaman yang cocok untuk tanah tersebut.Bila suatu tanah dengan porositas rendah dalam artian sulit menyerap air, maka bila kita menanam tanaman yang tidak rakus air, akan sangat menghambat bahkan merusak. Dalam keadaan air yang lama terserap (hingga tergenang) sementara tanaman yang di tanam tidak membutuhkan banyak air justru akan menjadikan kondisi lingkungan mikro di sekitar tanaman menjadi lembab akibatnya akan mempengaruhi perkembangan penyakit tanaman










II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Porositas
Porositas atau pori-pori tanah adalah bagian yang tidak terisi bahan padat tanah (udara atau air). Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi pori-pori kasar (macro pore) dan pori-pori halus (micro pore).
            Pori-pori kasar berisi udara atau air gravitasi(air yang mudah hilang  Tanah-tanah pasir mempunyai pori-pori kasar lebih banyak daripada tanah liat. Tanah dengan banyak pori-pori kasar sulit menahan air sehingga tanaman mudah kekeringan. Tanah-tanah liat mempunyai pori[pori total(jumlah pori-pori makro dan mikro) lebih tinggi daripada tanah pasir.
            Porositas adalah porositas ruang pori total (ruang kosong) yang terdapat dalam satuan volume tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara, sehingga merupakan indikator kondisi drainase dan aerasi tanah. Tanah yang porous artinya tanah yang cukup mempunyai ruang pori untuk pergerakan air tanah dan udar bebas bergerak secara leluasa didalam tanah. Tanah dengan struktur remah atau kersai umumnya mempunyai porositas tanah yang besar. Pengolahan tanah untuk sementara waktu dapat memperbesar porositas, namun dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan menurunnya porositas. Oleh karena itu untuk memperbesar porositas tanah tindakan yang perlu dilakukan adalah dengan penambahan bahan organik atau melakukan pengolahan tanah minimum. Pengolahan tanah akan menyebabkan rusaknya struktur tanah. Nilai porositas dapat diperoleh dari nilai bulk density dan particle density.
Porositas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air. Porositas tanah erat kaitanya dengan tingkat kepadatan tanah (Bulk Density). Semakin padat tanah berarti semakin sulit untuk menyerap air, maka porositas tanah semakin kecil. Sebaliknya semakin mudah tanah menyerap air maka tanah tersebut memiliki porositas yang besar.(Buckman, H O., 1982).
2.2 Pengaruh Porositas Terhadap Produktivitas Tanah
Hal–hal yang mempengaruhi porositas adalah iklim, kelembaban dan struktur tanah. Iklim, suhu,  kelembaban, sifat mengembang dan mengerut  sangat mempengaruhi porositas. Misalnya saja wilayah yang beriklim hujan tropis maka tingkat curah hujan pada tanah tersebut akan tinggi pada saat tanah tersebut basah maka tanah tersebut akan mengalami pengembangan dan pori tanah pada saat tersebut akan banyak terisi oleh air juga akan mempengaruhi kelembaban tanah tersebut yang nantinya akan berpengaruh pada porositasnya. Sebaliknya pada musim kemarau atau kering tanah akan mengerut danpori tanah akan semakin besar tetapi kebanyakan akan diisi oleh udara, sehingga nantinya akan berpengaruh terhadap porositas tanah tersebut. Selain itu, struktur tanah juga akan sangat berpengaruh, karena sangat bergantung pada kadar liat , pasir, dan debu yang dikandung tanah tresebut apabila struktur tanah dirusak maka porositas tanah tersebut akan berubah.(Islami T, 1995)
Ketersediaan oksigen dan pengeluaran karbondioksida dari daerah perakaran agar dapat tumbuh dengan baik. Pentingnya aerasi sebagai salah satu faktor yang sangat menentukan pertumbuhan tanaman. Aerasi tanah merupakan hasil masuknya oksigen dari udara melalui ruang pori tanah ke dalam air tanah untuk menggantikan oksigen yang digunakan oleh tanaman serta jasad hidup dalam tanah.(Saifuddin s, 1988).
Tanah yang baik adalah tanah yang mengandung udara dan airnya dalam jumlah cukup dan seimbang serta mantap. Hal ini hanya terdapat pada struktur tanah yang ruang pori-porinya besar, dengan perbandingan yang sama antara pori-pori makro dan mikro serta tahan pukulan tetes-tetes air hujan. Dikatakan pula yang paling baik adalah bila perbandingan sama antara padatan air dan udara.(Hardjowigeno S, 1992).
Tanah yang bertekstur granuler atau  remah memiliki tingkat porositas yang lebih tinggi daripada tanah yang bertekstur massive atau yang biasa disebut pejal dengan tingkat porositas tanah yang kecil kedua tipe tekstur  tanah tersebut  memiliki perbedaan dalam hal ruang/pori yang didalamnya terdapat air dan udara.
Tanah yang bertekstur ganuler memiliki ruang/pori tanah yang besar berisi udara dan kadar air yang lebih sehingga menunjung tanaman dalam perkembangannya, sedangkan tanah bertekstur massive dengan tingkat pori yang lebih kecil serta kandungan air yang sedikit dan sangat mudah untuk hilang sehingga tanaman mudah kering.(Pairunan, 1985).
Porositas suatu lapisan tanah juga dipengaruhi oleh ada tidaknya  perkembangan struktur granular pada tiap lapisan horizon tanah yang akan memberikan hasil porositas total yang tinggi dan dapat meningkatkan jumlah pori mikro dan pori makro suatu lapisan tanah. Sehingga, pada suatu lapisan tanah dengan struktur remah atau kersai sangat berpengaruh dalam penentuan porositas karena dengan struktur tanah tersebut umumnya mempunyai porositas yang besar.(Hanafiah K A. 2010).
Salah satu pentingnya dilakukan pengolahan tanah adalah untuk memperbesar porositas tanah. Selain pengolahan tanah, adapun cara lain yang dilakukan untuk memperbesar porositas tanah yaitu dengan penambahan bahan organik dan pengolahan tanah secara minimum. Karena tanah pertanian dengan pengolahan yang intensif cenderung mempunyai ruang pori rendah, apabila terjadi penanaman secara terus-menerus tanpa adanya pengolahan tanah maka akan mengurangi pori-pori mikro dan kandungan bahan organik dalam tanah.(Rafidi S, 1988).











III. METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu Percobaan
Praktikum ini dilaksanakan di laboratorium fisika tanah jurusan ilmu tanah fakultas pertanian universitas hasanuddin Makassar, pukul 10.00- 11.30 WITA.
3.2  Bahan
Bahan yang diperlukan adalah data hasil perhitungan bulk density dan partikel density tanah sampel yang telah diuji.
3.3 Prosedur Kerja
1. Hitung nilau bulk density dan partikel density tanah sampel.
2. Hitung nilai porositasnya.






IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil yang diperoleh dari perhitungan adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Hasil perhitungan nilai porositas.
No.
Bulk density
Partikel density
Porositas
1.
1,3 gr/cm
2 gr/cm
35 %

4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka nilai bulk density sebesar 1,3 gr/cm dan partikel density 2 gr/cm, didapatkan nilai porositas dari hasil pengurangan bulk density dengan partikel density dikali 100 % maka didapat hasil 35 %.
            Pada lapisan tanah ini memilki daya serap yang tinggi sehingga banyak ruang atau pori yang ditempati oleh air akan tetapi lebih mudah melepasnya. Nilai porositas pada sampel tanah utuh disebabkan karena pori-pori pada tanah kebun ini lebih besar. Bahan organik berpengaruh pada nilai porositas karena mempengaruhi kandungan pada lapisan, nilai porositas rendah karena lapisan ini terjadi proses pencucian bahan-bahan organik sehingga bahan organiknya semakin besar turun ke lapisan bawahnya.
            Tanah yang porous artinya tanah yang cukup mempounyai ruang pori untuk pergerakan air tanah dan udara bebas bebas bergerak secara leluasa di dalam tanah. Sedangkan tanah-tanah liat mempunyai pori-pori total (jumlah pori-pori makro dan mikro) lebih tinggi daripada tanah pasir.



V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai porositas tanah yaitu tekstur, struktur dan kandungan bahan organik tanah.
2. nilai porositas pada sampel tanah utuh sebesar 35 %. Memilki daya serap tinggi, sehingga banyak ruang yang ditempati oleh air dan udara.
5.2 Saran
Sebaiknya pada lahan pertanian yang porositas permukaannya rendah dilakukan pengolahan tanah untuk memperbesar porositas tanah. Selain pengolahan tanah, adapun cara lain yang dilakukan untuk memperbesar porositas tanah yaitu dengan penambahan bahan organik dan pengolahan tanah secara minimum. Karena tanah pertanian dengan pengolahan yang intensif cenderung mempunyai ruang pori rendah, apabila terjadi penanaman secara terus-menerus tanpa adanya pengolahan tanah maka akan mengurangi pori-pori mikro dan kandungan bahan organik dalam tanah



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Jaringan Tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN A.   Latar Belakang Secara umum jaringan berarti gabungan atau koordinasi antar beberapa sel yang mempunyai fungsi yang sama. Terkhusus untuk jaringan tumbuhan, terdapat jaringan meristem yang di dalamnya terdapat merisstem primer dan meristem sekunder. Jaringan kedua yaitu jaringan dewasa yang terdapat di dalamnya jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penguat, jaringan pengangkut dan jaringan gabus. Semua akan kita bahas di bab selanjutnya.             Untuk menguasai mata kuliah botani kita tidak hanya akan mempelajari klasifikasi sel, tetapi kita juga diharuskan mengetahui sifat dan fungsi jaringan tersebut. Lebih lanjut, akan dibahas sedikit mengenai anatomi akar, batang dan daun untuk memudahkan kita dalam pengklasifikasian jaringan karena ketiga bagian tumbuhan ini mempunyai jaringan-jaringan tersendiri yang khas sesuai fungsinya. B.   Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat ditarik beberapa rmusan ma

laporan biotek: pembuatan media tanam

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Media merupakan faktor utama dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Keberhasilan perbanyakan dan perkembangbiakan tanaman dengan metode kultur jaringan secara umum sangat tergantung pada jenis media. Media tumbuh pada kultur jaringan sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan eksplan serta bibit yang dihasilkannya. Oleh karena itu, macam-macam media kultur jaringan telah ditemukan sehingga jumlahnya cukup banyak. Nama-nama media tumbuh untuk eksplan ini biasanya sesuai dengan nama penemunya. Media tumbuh untuk eksplan berisi kualitatif komponen bahan kimia yang hampir sama, hanya agak berbeda dalam besarnya kadar untuk tiap-tiap persenyawaan. Media yang digunakan biasanya berupa garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu diperlukan juga bahan tambahan seperti agar-agar, gula, arang aktif, bahan organik dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenis maupun jumlahnya. Medium yan

Pada Suatu Petang..

Aku memandang lepas ke pelataran HIMTI yang nyaris setengahnya tertutupi pohon bebungaan bila dilihat dari sela daun mangga depan Himpunan, tempatku berdiri dan mengamati saat ini. Di bawah sana, berpuluh-puluh manusia sepertiku lalu-lalang dengan berbagai urusan. Bolak-balik memfotokopi, susah payah mengekori asisten agar sudi membuka laporan walau selembar. Tetapi ada juga yang duduk santai di sudut kantin mace, meningkahi gerimis sore ini dengan kepul hangat kopi dan uap kretek, malas masuk kelas sebab katanya dosen tidak pernah mengajarkan kebenaran. Puluhan pasang kaki di bawah sana, kaki yang sama seperti kakiku, sedang terseok-seok mengejar mimpi atau titipan harapan dari orangtua. Tidak semuanya berhasil tentu saja. ada beberapa yang berhasil keluar dari kampus dengan toga yang dipindahkan secara khidmat oleh tangan Yang Mulia Rektor, tetapi tidak sedikit yang keluar dengan selembar SK DO yang ditandatangani juga oleh tangan Yang Mulia Rektor. Aku tidak sengaja