Langsung ke konten utama

Ada Indah di setiap Pindah



Oleh: Fatmawati Liliasari

Benarlah, ada indah disetiap pindah. Dengan pindah udara segar dari tempat baru dapat ditemui. Perasaan lega dapat dirasa karena hati akan terasa lebih luas. Tidak ada sumpek, tidak ada penat. Hanya luas.

Benarlah, ada indah disetiap pindah. Dengan pindah, pandangan kita terhadap tempat kita yang lama akan jauh lebih bijaksana, lebih baik. Bahkan kita dapat tertawa sekali-sekali ketika mengingat kenangan buruk dari tempat lama.

Benarlah, ada indah disetiap pindah. Ketika dulu dengan sempit kuyakini bahwa tidak akan kutemukan yang lebih baik sepertimu, tidak ada yang dapat membuatku jatuh cinta seperti dirimu. Kini setelah pindah, keyakinan itu berangsur-angsur tergeser oleh pemahaman baik bahwa yang kucari seharusnya memang bukan yang sepertimu, tetapi yang dapat membuatku utuh. Yang tetap mau berjalan bersamaku meski tanpa alas kaki ke arah yang sama.

Benarlah, ada indah disetiap pindah. Dengan pindah kita belajar menerima bahwa tidak semua hal-hal yang kita anggap baik, dapat dimiliki. Bahwa ada rumah yang pintunya senantiasa terbuka menanti kita pulang.

Himpunan, 16 Juni 2015
*Kepada Ar; setelah sebulan tidak bertemu muka. Kemarin siang kita saling melempar senyum tipis tanpa saling sapa. Kamu selalu seperti itu, selalu merasa cukup tanpa kata-kata.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Jaringan Tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN A.   Latar Belakang Secara umum jaringan berarti gabungan atau koordinasi antar beberapa sel yang mempunyai fungsi yang sama. Terkhusus untuk jaringan tumbuhan, terdapat jaringan meristem yang di dalamnya terdapat merisstem primer dan meristem sekunder. Jaringan kedua yaitu jaringan dewasa yang terdapat di dalamnya jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penguat, jaringan pengangkut dan jaringan gabus. Semua akan kita bahas di bab selanjutnya.             Untuk menguasai mata kuliah botani kita tidak hanya akan mempelajari klasifikasi sel, tetapi kita juga diharuskan mengetahui sifat dan fungsi jaringan tersebut. Lebih lanjut, akan dibahas sedikit mengenai anatomi akar, batang dan daun untuk memudahkan kita dalam pengklasifikasian jaringan karena ketiga bagian tumbuhan ini mempunyai jaringan-jaringan tersendiri yang khas sesuai fungsinya. B.   Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat ditarik beberapa rmusan ma

Pelanggan Nomor 5

Oleh: Fatmawati Liliasari Ada sebuah warung kopi di salah satu kompleks pemukiman di kota kami. Sebuah warung kopi istimewa sebab tidak hanya menyajikan kopi, aneka minuman dan makanan ringan tetapi juga menyajikan buku-buku yang bisa dibaca namun tidak bisa dibawa pulang. Tempat itu belakangan menjadi rumah bagiku, tempat bekerja sekaligus belajar. Lalu belakangan kutahu, tempat ini adalah rumah bagi kenangan milik seseorang. *** Warung kopi ini selalu buka pukul 7 malam. Ketika napas-napas malam mulai menggeliat, para pekerja telah pulang ke rumah masing-masing, dan kehidupan malam baru saja dimulai. Aku bersiap-siap di meja kasir, mengambil salah satu buku yang terpajang rapi di dinding sambil menunggu pelanggan pertama datang. Dua hari belakangan warung kami kedatangan seorang pelanggan. Perempuan. Dia datang sendiri, menyungging senyum lantas membunyikan bel pemesanan di meja kasir. Sesuatu yang sebetulnya tidak perlu. Tapi perempuan itu memaksa. “Biar saja. Aku

laporan biotek: pembuatan media tanam

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Media merupakan faktor utama dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Keberhasilan perbanyakan dan perkembangbiakan tanaman dengan metode kultur jaringan secara umum sangat tergantung pada jenis media. Media tumbuh pada kultur jaringan sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan eksplan serta bibit yang dihasilkannya. Oleh karena itu, macam-macam media kultur jaringan telah ditemukan sehingga jumlahnya cukup banyak. Nama-nama media tumbuh untuk eksplan ini biasanya sesuai dengan nama penemunya. Media tumbuh untuk eksplan berisi kualitatif komponen bahan kimia yang hampir sama, hanya agak berbeda dalam besarnya kadar untuk tiap-tiap persenyawaan. Media yang digunakan biasanya berupa garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu diperlukan juga bahan tambahan seperti agar-agar, gula, arang aktif, bahan organik dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenis maupun jumlahnya. Medium yan