Oleh: Fatmawati
Liliasari
Benarlah, ada indah disetiap
pindah. Dengan pindah udara segar dari tempat baru dapat ditemui. Perasaan lega
dapat dirasa karena hati akan terasa lebih luas. Tidak ada sumpek, tidak ada
penat. Hanya luas.
Benarlah, ada
indah disetiap pindah. Dengan pindah, pandangan kita terhadap tempat kita yang lama akan jauh lebih
bijaksana, lebih baik. Bahkan kita dapat tertawa sekali-sekali ketika mengingat
kenangan buruk dari tempat lama.
Benarlah, ada
indah disetiap pindah. Ketika dulu dengan sempit kuyakini bahwa tidak akan
kutemukan yang lebih baik sepertimu, tidak ada yang dapat membuatku jatuh cinta
seperti dirimu. Kini setelah pindah, keyakinan itu berangsur-angsur tergeser
oleh pemahaman baik bahwa yang kucari seharusnya memang bukan yang sepertimu, tetapi yang dapat membuatku utuh. Yang tetap mau berjalan bersamaku meski
tanpa alas kaki ke arah yang sama.
Benarlah, ada
indah disetiap pindah. Dengan pindah kita belajar menerima bahwa tidak semua
hal-hal yang kita anggap baik, dapat dimiliki. Bahwa ada rumah yang pintunya
senantiasa terbuka menanti kita pulang.
Himpunan, 16 Juni 2015
*Kepada Ar; setelah sebulan tidak
bertemu muka. Kemarin siang kita saling melempar senyum tipis tanpa saling
sapa. Kamu selalu seperti itu, selalu merasa cukup tanpa kata-kata.
Komentar