Langsung ke konten utama

Apparalang Case

Saya tidak pernah tahu di mana dan seperti apa Apparalang. Dia mungkin sejenis pantai wisata sama halnya dengan pantai Bira atau pantai-pantai yang ada di Galesong. Saya juga tidak pernah paham benar mengapa teman saya ingin sekali berkunjung ke sana, saya hanya tahu dia ingin. Sangat ingin malah, sampai-sampai dia mengigau tentang Apparalang dalam mimpinya. Adukan kopinya, tanakan nasinya, uap gurih lauk yang dia ramu susah payah di dapur bersatu padu dengan celotehannya tentang Apparalang yang senantiasa dia semogakan.

Harapannya dia bangun satu persatu sejak seminggu sebelum keberangkatan ke Bulukumba untuk menghadiri kegiatan organisasi, dipupuk baik-baik dengan rencana matang dan semangat menggebu-gebu, disiram begitu rutin dengan janji dari segelintir orang yang semakin menjaminkan harapnya. Tapi menjelang harapnya terwujud, keadaan tiba-tiba berbalik, semua seolah-olah bersepakat mematahkan jalannya, sampai habis seluruh amunisi pertahanan yang dia punya.

Dia tak jadi ke tempat di mana harapnya ditumbuhkan, dia bahkan menangis dengan seluruh kecewanya. 'Dadaku rasanya kosong melompong, seperti ada bagian yang hilang.' katanya suatu pagi.

Perempuan ketika sedang kecewa, dia ada dalam keadaan serba paradoks. Dia menangis tapi di saat yang sama menertawai dirinya sendiri, merutuki dirinya bodoh kenapa menangis. Dia ingin berteriak mencaci maki, menyalahkan semua orang tapi urung lantaran takut menyesal setelahnya. Dia marah amat sangat, tapi tak tahu harus dilampiaskan pada siapa. Dan temanku itu bahkan jauh lebih sakit dari yang bisa dibayangkan.

Setiap jam dia membujuk dirinya sendiri biar lupa, dan tidak ada cara lain yang bisa ditempuh selain menjadi tidak peduli. Kemungkinan paling buruk adalah boleh jadi orientasinya berubah, menolak peduli pada orang lain karena dirinya berpikir tidak ada yang mengerti dia selain dirinya sendiri. Kemungkinan baiknya adalah boleh jadi kesakitan akibat kecewa yang menghujam hatinya, membuatnya belajar agar tidak mengecewakan orang lain.



Ramsis, 01 Juni 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pada Suatu Petang..

Aku memandang lepas ke pelataran HIMTI yang nyaris setengahnya tertutupi pohon bebungaan bila dilihat dari sela daun mangga depan Himpunan, tempatku berdiri dan mengamati saat ini. Di bawah sana, berpuluh-puluh manusia sepertiku lalu-lalang dengan berbagai urusan. Bolak-balik memfotokopi, susah payah mengekori asisten agar sudi membuka laporan walau selembar. Tetapi ada juga yang duduk santai di sudut kantin mace, meningkahi gerimis sore ini dengan kepul hangat kopi dan uap kretek, malas masuk kelas sebab katanya dosen tidak pernah mengajarkan kebenaran. Puluhan pasang kaki di bawah sana, kaki yang sama seperti kakiku, sedang terseok-seok mengejar mimpi atau titipan harapan dari orangtua. Tidak semuanya berhasil tentu saja. ada beberapa yang berhasil keluar dari kampus dengan toga yang dipindahkan secara khidmat oleh tangan Yang Mulia Rektor, tetapi tidak sedikit yang keluar dengan selembar SK DO yang ditandatangani juga oleh tangan Yang Mulia Rektor. Aku tidak sengaja...

Kamu tahu nggak, sih?

Kamu tahu? Tidak ada wanita di dunia ini yang cukup sanggup untuk tidak menuntut status dan kejelasan. Karena dia harus memutuskan pada siapa hatinya yang satu dijatuhkan. Kamu tahu tidak? Setiap kali kamu bercanda soal 'kita', ada sejenis perasaan yang belum kudefenisikan muncul. Dadaku tiba-tiba nyeri, seluruh tubuhku nyeri. Seperti ada sesuatu yang kau ambil dariku. Aku sakit hati, tapi tidak tahu karena apa. Kamu tahu kan, kalau aku tidak pernah cukup mampu untuk mengutarakan perasaan lewat kata. Cuma nyaman mengutarakan segalanya dalam tulisan. Kalau aku diam ketika kau 'candai', boleh jadi saat itu aku sedang berjuang menguatkan diri, biar tak jatuh terduduk saking sakitnya. Ramsis, 14 Mei 2015

Laporan ilmu Tanah: Bulk Density

I. PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Bobot isi tanah (Bulk Density) adalah ukuran pengepakan atau kompresi partikel-partikel tanah (pasir, debu, dan liat). Bobot isi tanah bervariasi bergantung pada kerekatan partikel-partikel tanah itu. Bobot isi tanah dapat digunakan untuk menunjukkan nilai batas tanah dalam membatasi kemampuan akar untuk menembus (penetrasi) tanah, dan untuk pertumbuhan akar tersebut. Nilai bulk density dapat menggambarkan adanya lapisan padat pada tanah, pengolahan tanahnya, kandungan bahan organik dan mineral, porositas, daya menggenang air, sifat drainase dan kemudahan tanah ditembus akar.   Besaran ini menyatakan bobot tanah, yaitu padatan air persatuan isi. Yang paling sering di pakai adalah bobot isi kering yang umumnya disebut bobot isi saja. Nilai bobot isi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya pengolahan tanah, bahan organik, pemadatan alat-alat pertanian, tekstur, struktur, dan kandungan air tanah. Nilai ini banyak dipergunakan da...