Langsung ke konten utama

Suaramu ; Rumah Bagi Hatiku

Oleh : Fatmalilia Atha Azzahra

Hampir genap setahun semenjak suaramu tak lagi akrab di telingaku. Setahun yang hampir membuatku lupa bagaimana kau melafazkan huruf-huruf dengan cara yang khas. Waktu setahun yang panjang untuk menjauh dari hal-hal yang bersinggungan denganmu. Nyaris membuatku tak bisa menemukan kata-kata ketika suara berat khas baru bangun tidur milikmu menjawab telponku. Ada sebersit kekhawatiran dalam hati, sebab telponku mungkin telah mengganggu istirahat siangmu.
Aku kehabisan kata untuk menjelaskan kebahagiaan yang datang, tetapi mendengar suaramu, menemukan bersit keingintahuan dari setiap pertanyaanmu membuatku damai. Rasanya seperti sebuah kepulangan yang telah lama dirindui, setelah sekian lama melanglang buana. Setelah setahun aku berusaha lari darimu, kini kutemukan alasan buat kembali. Ternyata kau masih menjadi rumah bagi hatiku.
Perhatian dan kepedulianmu yang begitu sederhana memberikan perasaan lega luar biasa. Pada sikap penerimaanmu yang tersirat. Kau tahu? Tadi itu aku seakan-akan melihat hatiku bagai tanah kering di musim kemarau dan kau adalah rintik hujan yang turun satu persatu, menyudahi kering.
Tadi kedengarannya kau ingin menceritakan banyak hal, dan itu membuatku senang. Meskipun aku tahu kalau kau tak pernah merinduku, seperti setiap malam aku mati-matian mengendalikan rindu. Aku tak bisa berhenti tersenyum ketika kau bertanya mengapa aku baru menghubungimu sekarang. Seakan-akan kau menyesaliku karena bukan kau yang pertama kuhubungi untuk dimintai tolong. Seakan-akan selama ini kau menunggu-nunggu aku untuk menghubungimu.
Tetapi, lima tahun mencintaimu dalam diam mengajarkan aku agar lebih pandai mengendalikan harapan, agar tak terlena pada kesemuan yang diam-diam hadir dalam setiap praduga. Aku menyudahi percakapan kita dengan paksa di menit ke delapan. Kucukupkan delapan menit itu buat mengobati hati. Kalau kuteruskan, aku khawatir menjadi terbiasa. Dan tak bisa lagi melanjutkan hidup setelahnya.

Cukup bagiku tahu aku dan kau baik-baik saja, kalau kau adalah rumah bagi hatiku. Tetaplah diam di sana untuk waktu yang lama, biar aku tak kesepian. Sampai datang sebuah cinta yang sebenarnya untukku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Jaringan Tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN A.   Latar Belakang Secara umum jaringan berarti gabungan atau koordinasi antar beberapa sel yang mempunyai fungsi yang sama. Terkhusus untuk jaringan tumbuhan, terdapat jaringan meristem yang di dalamnya terdapat merisstem primer dan meristem sekunder. Jaringan kedua yaitu jaringan dewasa yang terdapat di dalamnya jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penguat, jaringan pengangkut dan jaringan gabus. Semua akan kita bahas di bab selanjutnya.             Untuk menguasai mata kuliah botani kita tidak hanya akan mempelajari klasifikasi sel, tetapi kita juga diharuskan mengetahui sifat dan fungsi jaringan tersebut. Lebih lanjut, akan dibahas sedikit mengenai anatomi akar, batang dan daun untuk memudahkan kita dalam pengklasifikasian jaringan karena ketiga bagian tumbuhan ini mempunyai jaringan-jaringan tersendiri yang khas sesuai fungsinya. B.   Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat ditarik beberapa rmusan ma

Pelanggan Nomor 5

Oleh: Fatmawati Liliasari Ada sebuah warung kopi di salah satu kompleks pemukiman di kota kami. Sebuah warung kopi istimewa sebab tidak hanya menyajikan kopi, aneka minuman dan makanan ringan tetapi juga menyajikan buku-buku yang bisa dibaca namun tidak bisa dibawa pulang. Tempat itu belakangan menjadi rumah bagiku, tempat bekerja sekaligus belajar. Lalu belakangan kutahu, tempat ini adalah rumah bagi kenangan milik seseorang. *** Warung kopi ini selalu buka pukul 7 malam. Ketika napas-napas malam mulai menggeliat, para pekerja telah pulang ke rumah masing-masing, dan kehidupan malam baru saja dimulai. Aku bersiap-siap di meja kasir, mengambil salah satu buku yang terpajang rapi di dinding sambil menunggu pelanggan pertama datang. Dua hari belakangan warung kami kedatangan seorang pelanggan. Perempuan. Dia datang sendiri, menyungging senyum lantas membunyikan bel pemesanan di meja kasir. Sesuatu yang sebetulnya tidak perlu. Tapi perempuan itu memaksa. “Biar saja. Aku

laporan biotek: pembuatan media tanam

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Media merupakan faktor utama dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Keberhasilan perbanyakan dan perkembangbiakan tanaman dengan metode kultur jaringan secara umum sangat tergantung pada jenis media. Media tumbuh pada kultur jaringan sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan eksplan serta bibit yang dihasilkannya. Oleh karena itu, macam-macam media kultur jaringan telah ditemukan sehingga jumlahnya cukup banyak. Nama-nama media tumbuh untuk eksplan ini biasanya sesuai dengan nama penemunya. Media tumbuh untuk eksplan berisi kualitatif komponen bahan kimia yang hampir sama, hanya agak berbeda dalam besarnya kadar untuk tiap-tiap persenyawaan. Media yang digunakan biasanya berupa garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu diperlukan juga bahan tambahan seperti agar-agar, gula, arang aktif, bahan organik dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenis maupun jumlahnya. Medium yan